Suka Panik Memotret Keramaian? Ini Tipsnya
Oleh: Ari Saputra - detikinet
Foto keramaian angle dari sudut atas, f/8 dan speed 1/100. (Foto: Ari Saputra)
Salah satu hal yang menarik diabadikan lewat kamera yakni suasana
keramaian. Biasanya dengan merekam adegan kota yang sibuk, stasiun
kereta api yang padat penumpang, pasar yang ramai hingga festival budaya
dengan ribuan orang menonton.
Secara visual, suasana tersebut
relatif lebih mudah direkam karena fotografer diuntungkan oleh kesan
kolosal dan kesan gambar yang padat. Fotografer tinggal memainkan
komposisi yang apik untuk dilihat. Ibarat koki, maka bahan adonan telah
tersedia tinggal eksekusi dan menyajikannya dengan kreatif.
Hanya
saja, keterbatasan waktu dan momen yang singkat tetap saja membuat
panik sebagian fotografer. Terutama soal mencari spot memotret dan
pilihan lensa yang tepat. Apalagi kalau situasinya juga mendorong
fotografer terlibat dalam posisi berdesak-desakan, perlu trik khusus
mensiasatinya.
Berikut tips untuk memperoleh gambar keramaian dengan apik:
1. High Angle
Setiba di lokasi, segeralah mencari posisi tinggi untuk merekam dengan posisi dari atas
(high angle).
High angle
merupakan pilihan favorit fotografer merekam suasana kota atau festival
dengan lengkap. Sebab, posisi ini dapat merekam adegan atau suasana
dengan lengkap menyeluruh dan mewakili semua adegan dengan cepat dan
ringkas.
Spot yang bisa dimanfaatkan seperti jembatan
penyeberangan, balkon, pagar, pohon, kap mobil, bukit, dan meja/kursi.
Akan lebih baik bila telah menyiapkan dari rumah berupa tangga alumunium
3 anak tangga. Tangga ini sangat efektif bila tidak menemukan tempat
tinggi.
Oiya, karena posisi tinggi merupakan tempat favorit
memotret keramaian, datanglah sedini mungkin untuk mencari posisi. Kalau
terlambat dan posisi terbaik sudah penuh, tidak ada jalan lain selain
kerja lebih keras mencari posisi dadakan darurat seperti naik pohon.
2. Pilihan Lensa
Lensa
yang mewakili kebutuhan memotret keramaian yakni lensa lebar. Seberapa
lebar? Kisaran 24mm dalam ukuran full frame sudah mencukupi. Kalaupun
mempunyai koleksi lensa lebih lebar lagi seperti 20mm, 18mm, 17mm,
ataupun 16mm, tidak ada salahnya dipakai.
Kalau hendak mencoba
bereksperimen dengan lensa fish eye, memotret keramaian merupakan momen
yang tepat untuk lensa efek khusus jenis itu. Juga lensa yang mempunyai
efek khusus seperti lensa Tilt-shif (TS) menjadi pilihan menarik untuk
foto keramaian.
Jika di tas ada lensa normal atau tele, tak ada
ruginya disiapkan. Lensa ini berguna untuk mengantisipasi bila
menggunakan lensa lebar namun suasananya yang hendak dijepret tidak
terlalu padat dan banyak ruang kosong. Bidang kosong dalam foto yang
akan dihasilkan dapat mengganggu konsentrasi utama yakni keramaian
kolosal. Mau tidak mau, lensa tele akan sangat membantu membuat gambar
menjadi lebih padat.
Foto keramaian dengan sudut normal, f/9 dan speed 1/3. (Foto: Ari Saputra)
3. Speed dan Diafragma
Karena
Anda berada di posisi high angle, Anda bisa memainkan speed dan
diafragma dengan leluasa. Kalau hendak merekam suasana sangat
hiruk-pikuk dengan kesan bergerak cepat, maka pilihan speed lambat
menjadi keharusan. Sebaliknya, bila hendak membekukan adegan
hiruk-pikuk, maka speed cepat menjadi pilihan. Semua terserah
kreatifitas fotografer.
Untuk diafragma lensa, pilihan diafragma
besar maupun kecil dapat dipergunakan. Diafragma kecil (lebih dari f/8)
dapat merekam seluruh adegan dari ujung ke ujung. Sementara diafragma
besar (kurang dari f/5,6) dapat difungsikan untuk mencari adegan detil
ditengah suasana kolosal.
Namun bila momennya sangat singkat, biasanya diafragma besar diabaikan untuk menghindari gambar tidak fokus atau goyang.
4. Frog Angle
Sudut normal dan sudut bawah
(frog angle) juga
tidak ada salahnya dipergunakan. Biasanya sudut ini dipergunakan untuk
mencari detil ataupun kesan khusus pada gambar yang dihasilkan.
5. Keamanan Peralatan
Yang
terpenting di antara semuanya, pastikan keamanan peralatan kamera Anda.
Banyak kasus lensa ataupun flash dicopet saat memotret di keramaian.
Kejadian pencopetan ini biasanya saat sedang berdesak-desakan dan
lengah. Antisipasinya, semua peralatan dimasukan ke dalam tas
rapat-rapat dan hanya pergunakan alat yang ditangan saja.