Ads 468x60px

22.12.12

0
Suka Panik Memotret Keramaian? Ini Tipsnya

Suka Panik Memotret Keramaian? Ini Tipsnya 

Oleh: Ari Saputra - detikinet


 
 Foto keramaian angle dari sudut atas, f/8 dan speed 1/100. (Foto: Ari Saputra)


Salah satu hal yang menarik diabadikan lewat kamera yakni suasana keramaian. Biasanya dengan merekam adegan kota yang sibuk, stasiun kereta api yang padat penumpang, pasar yang ramai hingga festival budaya dengan ribuan orang menonton.

Secara visual, suasana tersebut relatif lebih mudah direkam karena fotografer diuntungkan oleh kesan kolosal dan kesan gambar yang padat. Fotografer tinggal memainkan komposisi yang apik untuk dilihat. Ibarat koki, maka bahan adonan telah tersedia tinggal eksekusi dan menyajikannya dengan kreatif.

Hanya saja, keterbatasan waktu dan momen yang singkat tetap saja membuat panik sebagian fotografer. Terutama soal mencari spot memotret dan pilihan lensa yang tepat. Apalagi kalau situasinya juga mendorong fotografer terlibat dalam posisi berdesak-desakan, perlu trik khusus mensiasatinya.

Berikut tips untuk memperoleh gambar keramaian dengan apik:

1. High Angle

Setiba di lokasi, segeralah mencari posisi tinggi untuk merekam dengan posisi dari atas (high angle). High angle merupakan pilihan favorit fotografer merekam suasana kota atau festival dengan lengkap. Sebab, posisi ini dapat merekam adegan atau suasana dengan lengkap menyeluruh dan mewakili semua adegan dengan cepat dan ringkas.

Spot yang bisa dimanfaatkan seperti jembatan penyeberangan, balkon, pagar, pohon, kap mobil, bukit, dan meja/kursi. Akan lebih baik bila telah menyiapkan dari rumah berupa tangga alumunium 3 anak tangga. Tangga ini sangat efektif bila tidak menemukan tempat tinggi.

Oiya, karena posisi tinggi merupakan tempat favorit memotret keramaian, datanglah sedini mungkin untuk mencari posisi. Kalau terlambat dan posisi terbaik sudah penuh, tidak ada jalan lain selain kerja lebih keras mencari posisi dadakan darurat seperti naik pohon.

2. Pilihan Lensa

Lensa yang mewakili kebutuhan memotret keramaian yakni lensa lebar. Seberapa lebar? Kisaran 24mm dalam ukuran full frame sudah mencukupi. Kalaupun mempunyai koleksi lensa lebih lebar lagi seperti 20mm, 18mm, 17mm, ataupun 16mm, tidak ada salahnya dipakai.

Kalau hendak mencoba bereksperimen dengan lensa fish eye, memotret keramaian merupakan momen yang tepat untuk lensa efek khusus jenis itu. Juga lensa yang mempunyai efek khusus seperti lensa Tilt-shif (TS) menjadi pilihan menarik untuk foto keramaian.

Jika di tas ada lensa normal atau tele, tak ada ruginya disiapkan. Lensa ini berguna untuk mengantisipasi bila menggunakan lensa lebar namun suasananya yang hendak dijepret tidak terlalu padat dan banyak ruang kosong. Bidang kosong dalam foto yang akan dihasilkan dapat mengganggu konsentrasi utama yakni keramaian kolosal. Mau tidak mau, lensa tele akan sangat membantu membuat gambar menjadi lebih padat.



Foto keramaian dengan sudut normal, f/9 dan speed 1/3. (Foto: Ari Saputra)


3. Speed dan Diafragma

Karena Anda berada di posisi high angle, Anda bisa memainkan speed dan diafragma dengan leluasa. Kalau hendak merekam suasana sangat hiruk-pikuk dengan kesan bergerak cepat, maka pilihan speed lambat menjadi keharusan. Sebaliknya, bila hendak membekukan adegan hiruk-pikuk, maka speed cepat menjadi pilihan. Semua terserah kreatifitas fotografer.

Untuk diafragma lensa, pilihan diafragma besar maupun kecil dapat dipergunakan. Diafragma kecil (lebih dari f/8) dapat merekam seluruh adegan dari ujung ke ujung. Sementara diafragma besar (kurang dari f/5,6) dapat difungsikan untuk mencari adegan detil ditengah suasana kolosal.

Namun bila momennya sangat singkat, biasanya diafragma besar diabaikan untuk menghindari gambar tidak fokus atau goyang.

4. Frog Angle

Sudut normal dan sudut bawah (frog angle) juga tidak ada salahnya dipergunakan. Biasanya sudut ini dipergunakan untuk mencari detil ataupun kesan khusus pada gambar yang dihasilkan.

5. Keamanan Peralatan

Yang terpenting di antara semuanya, pastikan keamanan peralatan kamera Anda. Banyak kasus lensa ataupun flash dicopet saat memotret di keramaian. Kejadian pencopetan ini biasanya saat sedang berdesak-desakan dan lengah. Antisipasinya, semua peralatan dimasukan ke dalam tas rapat-rapat dan hanya pergunakan alat yang ditangan saja.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Cari Tau Di Sini | © 2010 by DheTemplate.com | Supported by Promotions And Coupons Shopping & WordPress Theme 2 Blog | Tested by Blogger Templates | Best Credit Cards